Anak-anak yang sering menonton dianggap anak yang tidak sukses dalam dunia pendidikan. Dalam kebudayaan timur anak-anak dianjurkan untuk membaca buku agar memperoleh pengetahuan. Namun banyak orang tua tidak sadar bahwa anak-anak lebih cepat belajar jika mereka menonton dibandingkan membaca.
Tidak heran bahwa tayangan-tayangan yang disajikan dalam televisi berisi beragam hiburan yang tidak layak ditonton oleh anak-anak. Hiburan-hiburan yang tidak layak itu memengaruhi sikap dan sudut pandang orang tua tentang film, namun ini juga merugikan untuk anak-anak yang lebih mudah memperlajari suatu hal dengan penerapan yang disajikan.
Coba Anda gambarkan tentang jantung, jika saudara menggambarkan melalui imajinasi Anda pastilah susah karena saudara tidak pernah melihatnya secara langsung. Jika gambar tersebut dibuat dengan animasi yang ada dan pergerakannya, Anda pasti akan mendapatkan banyak manfaat dengan menonton ketimbang membacanya lewat buku.
Anak-anak juga dapat mempelajari mengenai keanekaragamaan dan sifat-sifat hewan. Ada anak yang ingin mempelajari kehidupan ikan hiu dalam laut, anak-anak tidak perlu pergi dan menyelam ke laut untuk memerhatikan kehidupan ikan hiu dalam habitatnya mereka hanya perlu menonton saja lewat televisi.
Sayangnya penerapan edukasi lewat televisi tidak diterapkan di negara kita. Ini terbukti dengan merajalelah film-film sampah yang ditayangkan di televisi mulai dari goyangan sampah hingga sinetron-sinetron yang tidak jelas.
No comments:
Post a Comment